Part 2 “The Heroic Day”
9 Maret 2012,. Puncak
Pengajuan proposal KKN PPM 2012. Dan puncak juga bagi para deadliner tugas
seperti kami (benar nggak ya? *rada nggak yakin kalo pada setuju). Setelah
agenda rutin subuh di asrama akhirnya pagi itu mencoba melanjutkan apa yang
sejenak dilupakan malam tadi.
Dimulai dari apa? Tentunya
dimulai dari melihat HP menunggu balasan sms tadi malam, hhe.. Dan ternyata
yang terlihat masih tulisan operator selular dan jumlah sinyal. Ok. Lanjutkan
penyelesaian tugas deadline sore ini dulu berarti, tugas promodel praktikum
simulasi. Build location, build entity, build resource, build arrival hingga
build process diakhiri dengan simulation dan run. Ok finish. Tinggal di save
as....
Lalu? Lihat HP lagi.
Krik krik krik krik....... Nah, sentuh proposal lagi. Tidak hentinya scroll
diganti ke atas dan ke bawah untuk mengecek melihat masih ada yang kurang. Dan
yang masih saya lihat adalah Lembaga Mitra.
Lalu apa? Tentu saja
kirim pesan singkat. Waktu sudah menunjukkan jam 6.55 pagi. “Mas, gmn akhirnya
terkait mitra?”.. sent. Terkait surat dari Kades juga belum ada jawaban (*
masih bersabar menunggu). Akhirnya 7.06 jawaban diterima kalo surat sudah
dipegang salah satu anggota KKN. Maka selanjutnya? Tentu saja kirim sms kepada
yang memegang surat. List yang juga belum selesai semalam adalah tentang janji
ketemu dosen.
Hingga telpon masuk pun
diterima. “Maaf, bapakny bisany jam 9 s.d. 10 sedangkan saya ada kuliah dan
kuis”. Ok. Sudah ada titik terang tinggal menyusun rencana untuk maju menuju
LPPM. Maka urutannya adalah :
- Selesaikan proposal sebelum jam 9
(asumsi tidak ada mitra karena belum ada jawaban)
- - Ambil surat izin dari yang kemaren
megang
- - Ketemu dosen untuk tanda tangan (dengan
harapan Dekan juga berada di tempat)
- - Go to LPPM (Lancar Insya ALLAH..
Aamiin...)
Strateginya adalah
meminta salah satu rekan yang tahu siapa dosen pendamping untuk nanti keluar
kelas pas jam kuliah. Disepakati nanti jam 9.30 keluar kelas untuk ketemu
dosen. Sehingga sebelum jam 9.30 saya harus bisa mengambil surat izin Kades dan
selesai memprint proposal.
Dan rute yang saya
susun adalah Asrama-Fakultas Pertanian-Maskam-Fotokopi (beli kertas buat
ngeprint)-Asrama (edit+print)-Fakultas Peternakan (ketemu
dosen+dekan)-LPPM-Mission Completed. Sip.. rute 1, 2, dan 3 berhasil. Hingga
saat berada di Rute 4 untuk edit dan print tiba-tiba sebuah pesan singkat
masuk. “Dri, RCDC M*T* bisa sebagai mitra KKN”. Sip.. Alhamdulillah akhirnya
dapat mitra. Eh.. tapi kok nama mitranya agak beda ya? Maka jawaban yang saya
berikan pun adalah “Profilny sama dengan profil M*T* kan Mas? Suratnya gimana?”
(dengan santai untuk langsung buka file lama dan segera copas). Balasan pun
diterima “Beda, coba search di internet”.. Hah?? Search di internet? (sambil
melihat jam sudah menunjukkan 9.20). Padahal sudah janji ketemu dosen jam
segitu.
Maka “the power of
kepepet” pun coba dimaksimalkan. Segera edit proposal lagi untuk menambah
materi proposal. Hingga profil lembaga mitra pun selesai. Tapi kok masih ada
yang kurang ya?. Tanpa pikir panjang langsung telpon.
I : “Mas, dana yang
kita cantumkan di proposal berapa ya? Soalnya kan kita sudah punya mitra”.
F : “Tulis saja
sementara 10 Dri”.
I : Ooo.. gitu. Ok Mas.
Mata pun tertuju segera
menuju rancangan dana. Dan ketika menulis angka 10, ternyata.. Rancangan dana
itupun langsung berkurang drastis. Sehingga ajuan dana kita menjadi seolah
sedikit sekali (Jadi serba salah untuk kasus ini). Maka satu-satunya cara
adalah edit rancangan anggaran. Beberapa poin di edit tapi ternyata tidak
terlalu berpengaruh signifikan. Dan sms pun masuk.. “Jadi ketemu dosen gag?”.
Lalu melihat jam, ternyata sudah menunjukkan jam 9.39. Waduh.. sudah lewat perjanjian awal. Maka printer pun
segera diambil. Kertas yang tadi dibeli pun dipasang. Tombol ON.. Melihat ke
monitor. Dan Ctrl+P (Print) dan Enter. Kertas pertama keluar, lanjut kedua,
ketiga hingga ke lima... Ternyata tintanya habis.. Semakin kalut.. Ditambah
telpon pun masuk.
C : “Jadi nggak ketemu
Bapaknya. Dah dekat jam 10 lho“
I : “Maaf, ada yang
harus di edit” (sambil melihat jam sudah 9.57 yang ternyata udah telat)
“Bisa tolong hubungi Bapaknya nggak? Karena
kita emang jadinya terlambat”
C : Tunggu saya coba
tanya.
Sabar, Pasrah dan
Tawakal, mengingat-ingat materi kajian kemaren. Mungkin inilah waktu ketika
kita harus menguji setiap ilmu yang kita peroleh.
Hm.. tapi tetap harus
berusaha hingga detik terakhir. Maka alternatif selanjutnya adalah pindah
memprint ke kamar sebelah. Cari kunci, buka pintu, masuk dan langsung pake
printer. Perintah yang tadi pun diulangi. Tombol ON.. Melihat ke monitor. Dan
Ctrl+P (Print) dan Enter. Kertas pertama keluar, lanjut
kedua...................................(tinta ternyata juga habis). Ya Allah..
Telpon pun masuk untuk segera saya jawab
I : Gimana kata
bapaknya?
C : Ya udah tidak
apa-apa kata bapaknya. Setelah jum’atan saja ketemu bapaknya diruangan.
I : Alhamdulillah
C : Eh.. tapi saya
tidak bisa dampingi yo.. Cari teman yang lain karena ada praktikum.
I : Ya udah gpp.
Lanjutkan.
Maka sedikit ada
kesempatan untuk memperbaiki rancangan proposal tadi. Nah, ketika melihat rancangan
dana, kembali berpikir ulang. Apa yang harus dirubah?. Ok. Alternatif
selanjutnya adalah...? Buka HP mencari bantuan (ini mendekati syirik juga kalo
setiap ada masalah buka HP).. Pertanyaannya adalah “Adakah yang bisa kumpul
menjelang waktu jum’atan untuk mengedit proposal”. Dan untuk beberapa menit
jawaban pun masih sunyi.. Krik krik krik krik............
Lanjutkan dana dan
profil lembaga mitra. Ternyata memang masih kurang data penanggungjawab dan
pengurus hariannya. Hasil searching ternyata berbeda dengan yang seharusnya. Hingga
yang kembali dilakukan adalah sms. “Mas, siapa PJ lembaga mitranya?”.. Jawaban
masuk cukup lama. Ternyata penyebabnya adalah sms inbox yang sudah terlalu
banyak. Padahal HP Ukhuwah ini masih baru dipake selama dua hari. Dr. Warsito,
nama yang tidak asing bagi saya adalah PJ-nya. Dan Mas Yudha Ichdiyani
merupakan koordinator dari lembaga mitra tersebut. Ok. Semangat..!! Setelah
cukup tenang, ternyata malah didatangi pesan singkat lain.. “Khatib Jum’at hari
ini siapa?”.. Hah, saya lupa untuk memastikan siapa yang harus jadi khatib Jum’at
di Masjid asrama (Masjid At-Taubah Lembaga Pendidikan Insani). Maka jawaban
singkat saya hanyalah “Maaf, terlupa karena ngurus proposal KKN”..
Dan alhamdulillah setelah cukup yakin. 11.30 perjuangan edit proposal pun usai. Saatnya bersiap menuju Jum’atan.
to be continued
0 comments:
Post a Comment