Part 1 “A Day before The Heroic Day”

“Heroik”, satu kata yang sedikit pantas untuk menggambarkan perjuangan hari ini. Sebuah hal yang sudah tertulis dalam rencana Allah swt, saya meyakini itu. Runtutan dan alur cerita ini mungkin sedikit ngalor ngidul. Namun, semoga menjadi sebuah hikmah bagi orang-orang yang mengambil pelajaran.

Bermula dari pesan singkat yang kemaren saya sampaikan kepada rekan-rekan KKN TGM 2012. “Masih adakah beberapa hal yang belum terselesaikan?”, kurang lebih isinya. Dan ternyata semua sudah bekerja maksimal menyelesaikan proposal untuk hari terakhir pengumpulan, hari ini, 9 Maret 2012. Sampai sebuah pesan singkat kembali diterima, “Proposal terbaru sudah dikirim lewat email ya. Mohon dilengkapi beberapa bagian yang kurang”. Sip, insya Allah dan saya pun meyakini bahwa segala sesuatunya akan dimudahkan. Meskipun belum bisa memastikan bahwa besok dosen pengusul kami ada ditempatkah. Dan yang lebih tidak dipastikan lagi adalah Dekan Fakultas apakah besok juga ada ditempat. Mungkin pelajaran dan kajian tentang Sabar, Ikhlas & Tawakal dari Kajian Ustadz Syatori hari itu sedikit memberi kekuatan untuk meyakini setiap rencana Allah.

Namun proposal yang terkirim baru bisa saya buka setelah Kajian Diniyah Bahasa Arab di asrama malam itu. Dan yang sedikit membuat saya tercenung adalah ketika saya sejak beberapa hari yang lalu tidak mencoba mendampingi dan memastikan beberapa poin penting kepada tim proposal dalam penyelesaian. Hal yang baru saya sadari. Ok. Apa list yang harus diselesaikan malam itu? Satu per satu diantaranya:
  1.  Hubungi Dosen Pengusul agar besok bisa ditemui
  2. Mengumpulkan file Surat Izin dari Desa
  3. Memastikan mitra KKN
  4. Memastikan waktu pengumpulan besok dapat tercapai
Dan yang pertama kali bisa dilakukan adalah mengirim pesan singkat.
Pesan 1 untuk list pertama: “Akh, bisa tolong pastikan Pak Yunny gag apakah besok bisa ditemui atau tidak karena besok adalah pengumpulan terakhir proposal?” (Untuk pesan ini masih dengan asumsi dan do’a bahwa Pak Dekan juga akan berada ditempat.

Pesan 2 untul list kedua : “Maaf, lewat batas jam malam. Yang kemaren bawa surat izin dari desa siapa y?

Pesan 3 untuk list ketiga : “Mas, gimana terkait mitra KKN yang bisa untuk kelompok ini? Karena klo gag salah keberadaan mitra cukup berpengaruh terhadap kelompok KKN”

Dan saya pun berharap akan ada penjelasan untuk 3 list pertama karena dengan jawaban itulah bisa diperhitungkan target pengumpulan maksimal besok hari. Krik krik... belum ada jawaban sama sekali. Waktu pun terlanjur menunjukkan pukul 21.20. Keringat dingin mulai bercucuran (*agak sedikit dramatis).
Ok... saya putuskan untuk mengedit proposal terlebih dahulu. Dimulai dari lampiran yang terpisah dikumpulkan dalam 1 file “Proposal Final”. Semua font pun diganti menjadi TNR 12  (karena ini pun nyaris membuat khawatir ketika besoknya disuruh lihat ada ketentuan font oleh LPPM). Bab Pendahuluan,.. Ok Mantap. Tinggal ditambahkan foto. Eh.. terlupa, judul KKN-nya terasa kurang menggigit (karena belum makan malam itu) maka akhirnya judulnya pun ditambahkan sebuah istilah keren Community Development, hhe. Pengusul?? Hm.. Tinggal mencantumkan nama sendiri (*tersenyum diatas perjuangan orang lain). Dan editan pun terhenti di lembaga/institusi mitra (kembali melihat HP). Ok. Lebih baik lanjutkan dulu untuk mengedit bagian lain.

Dan dari bab pendahuluan hingga program benar-benar menatap masa depan agak cerah untuk pengajuan program KKN ini. Karena analisis waktu KKN yang singkat mungkin memang harus dipertimbangkan untuk efektivitas program. “KKN tidak sekedar memuaskan dan memaksakan agenda akademik kita kepada masyarakat. Tapi benar-benar bentuk pengabdian kita kepada masyarakat”, pesan Pak Yunny selaku dosen pembimbing kami. Dan akhirnya bagian rancangan dana mulai menyentuh. Hm... Ternyata total anggarannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil (nanggung). Aman lah insya Allah. Tapi editan itu masih saja bolak balik hingga dibagian DPL yang diusulkan. Akhirnya saya menambahkan nama dosen yang kurang lebih sama dengan DPL KKN sebulan sebelum kami. Sip.. Mantap (*masih melirik sms yang masuk ke HP)

Waktu pun menunjukkan jam 22.10. Akhirnya balasan dari satu list pun masuk. Dan diskusi panas ala lobi politik pun berlangsung malam itu lewat sms.
F: “M*T* udah fix dapat dana cuman belum tentu jadi mitra”
I: “Hm.. gitu ya mas. Soalnya mitra cukup berpengaruh untuk kelompok KKN” (berharap diterima)
F: Emang deadlinenya besok ya? Udah dapat mitra belum?
I: Mitra? Belum Mas. Makany Mas, besok dah harus diajukan soalnya. Padahal sudah bertambah personil jadi 21 orang (tambahan argumen untuk meyakinkan)
F:  Alhamdulillah jadi banyak. Yowis, bsok pagi saya pastikan dan coba lobi agar jadi mitra
I: (Yes... !! lobi saya sedikit berhasil meskipun belum ada kepastian)

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.35 dan baru menyadari ada tugas Pemodelan yang harus dikumpul besok sore jam 16.00. Alhamdulillah cukup bersyukur mendapat kemudahan untuk pengurusan proposal esok hari. Karena kuliah yang seharusnya full di hari Jum’at akan menjadi kosong hingga sore karena dosen ke luar kota. “Man Jadda wa Jada”, klo kata ampuh Negeri 5 Menara.
Yo wis, saya lanjutkan untuk menyentuh sedikit tugas itu dulu. Model Warehouse Pisang, model Warehous Air,....hingga model Warehouse Barang Jadi. Ditambah mesin slicer, mesin adonan,....... Dan zzzzzzzzzzzzz. Mata pun tidak bisa menahan kantuknya. Tepat 23.50 harus saatnya mengistirahatkan tubuh. Proposal,.Tugas, dll sejenak dilupakan dulu. 
to be continued.............