Pernah menonton sebuah film menarik berjudul Patch Adams? Akan ada banyak pelajaran berharga dari film yang dibintangi oleh Robin Williams ini. Film ini bercerita tentang sebuah bentuk penyembuhan berbeda dari seorang dokter bernama Adams (diperankan oleh Robin Williams). Bahwa rasa bahagia justru menjadi sebuah penyembuhan terbaik yang harus pertama kali diberikan oleh seorang dokter. Karena dengan kebahagiaan itulah setiap proses penyembuhan itu bisa menjadi lebih cepat. Hingga sebuah impian terbesar dari dokter Adams, tidak lain adalah membahagiakan semua orang.

Bisa jadi inilah salah satu bagian yang membuat saya sangat sesuai dengan tema film ini. Keinginan membahagiakan semua orang. Akan tetapi, ikhtiar terbaik kita untuk hal ini tidak akan selalu berhasil sebagaimana yang diharapkan. Setidaknya hal itulah yang mungkin diperoleh dari hikmah hari ini, 12-12-2012. Meskipun sesungguhnya apa yang terjadi hari ini hanyalah sebuah puncak dari apa yang berlangsung beberapa waktu sebelumnya. Bahwa sesungguhnya membahagiakan orang lain lebih saya maknai dengan berusaha agar tidak sedikitpun memberikan rasa tidak enak, tidak nyaman bagi orang lain. Dan mungkin itulah yang sering “menjebak” kita dalam hidup. Memikirkan bagaimana perasaan orang lain.

Hari ini, 12-12-2012 adalah hari terberat dalam catatan agenda semester ini. Karena di tanggal ini setidaknya ada 3 jadwal penting yang harus dipenuhi. Expo Proyek Terpadu, yang tidak lain adalah proyek akhir kami dalam tugas kelompok sebagai mahasiswa Teknik Industri. Dan ternyata Allah mentakdirkan dilengkapi  dengan bahwa hari ini adalah batas akhir penyelesaian Laporan Keuangan Hibah KKN LPPM UGM, dana yang diterima ketika menjalani KKN Semester Genap. Selain itu, hari ini juga menjadi jadwal presentasi tugas akhir semester ganjil untuk mata kulian Manajemen Rantai Pasok, mata kuliah yang kembali saya ulang semester ini. Yap, What a Nice Due Time. Hal lain bahwa hari terpadat jadwal kuliah adalah pada hari ini, hari Rabu. Disamping, hari ini juga jadwal kampanye salah seorang rekan terbaik saya, yang terpilih untuk menjadi calon pejabat penting di kampus ini.
Dan semua kembali kepada apa yang disebut Manajemen Fokus. Bahwa ada hal yang bersifat penting dan mendesak dengan beberapa turunannya. Bagi saya, hal penting dan mendesak adalah laporan Hibah. Mengapa? Karena jika tidak diselesaikan maka berarti saya mengorbankan Dosen Pembimbing Lapangan untuk mengganti dana yang telah kami terima. Padahal saya adalah penanggungjawab kelompok KKN yang memegang dana itu. So, it’s the most priority. What next? Menurut saya adalah presentasi SCM, dimana hari itu adalah jadwalnya. Maka sejak beberapa hari sebelumnya saya terpaksa “mempercayakan” semua hal untuk persiapan Expo PT kepada teman-teman anggota kelompok PT. Apalagi ditimeline yang ada, seharusnya terkait PT tidak ada hal yang mendesak kecuali penyiapan stand dan materi presentasi lisan saat Expo.

Maka itulah rencana terbaik yang dimiliki. Namun, Rencana Allah Swt diluar rencana manusia. Laporan Akhir Proyek Terpadu ternyata dikumpul saat Expo plus Buku Kontrak. Hal lain yang menjadi tuntutan adalah pada saat yang sama juga harus menyelesaikan bagian dari literature review materi tugas akhir SCM lengkap dengan menyelesaikan pptnya. Sehingga tidak lain harus ada trade off yang terpaksa dilakukan. Sebuah pilihan sulit karena saya meyakini akan ada beberapa pihak yang merasa terkorbankan dan teraniaya. Dan inilah yang saya maknai dengan “Engkau tidak bisa membahagiakan semua orang”.

Maka persiapan Expo PT pun bisa jadi korban pertama yang “teraniaya”. Karena pada akhirnya saya memang tidak muncul dalam persiapannya. Dari mendekor stand, memproduksi produk, asesoris, dll. Semua itu saya minta untuk dihandle salah seorang anggota tim yang saya yakini lebih capable untuk urusan ini. Sedangkan saya memilih focus untuk menyelesaikan laporan akhir sambil menyelesaikan tanggungjawab laporan hibah dan SCM. Mungkin penyelesaian laporan hibahlah yang menguras pikiran dan tenaga. Mulai dari “wara-wiri” menghabiskan dana tersisa hingga kelengkapan administrasi yang harus diselesaikan. Sedangkan untuk laporan akhir PT plus SCM mengakibatkan saya berada didepan laptop setelah kelengkapan laporan hibah dikerjakan. Hal yang berakibat tidak ada tanda-tanda kehadiran saya dikampus selama persiapan Expo.

Dan bertepatan dengan hari-H, 12-12-2012. Allah berkehendak memberikan kuasa-Nya. Ketika Expo secara resmi dibuka, saya justru berada diruang kuliah. Padahal sejak kemaren belum menginjakkan kaki di stand Expo. Tidak berapa lama pesan singkat masuk mengingatkan penyelesaian laporan hibah hari itu oleh DPL dan seorang rekan KKN. What Next? Masih ada pesan singkat yang mengingatkan pembagian tugas saat presentasi SCM siang hari nanti. Ya, 2 jam kuliah berjalan akhirnya salah seorang anggota kelompok SCM diruang kuliah mengingatkan, “Id, ditunggu teman-teman di stand”.

Bismillah, maka pilihan pertama setelah kuliah adalah segera menuju stand Expo. Sedangkan untuk penyelesaian laporan hibah pada pagi itu akhirnya terpaksa dikomunikasikan dengan keadaan saat ini. Dan syukurnya rekan KKN tersebut bisa memahami dan mau mencicil target sendirian. Stand yang ramai cukup menyita perhatian kami. Sampai pada waktu menjelang dzuhur, pilihan yang saya ambil adalah untuk izin lebih dulu karena butuh persiapan sejenak untuk presentasi SCM. Nah, ini berarti harus meninggalkan kembali Expo. Maka Expo pun ditinggalkan.

Maka beberapa materi untuk presentasi SCM bisa dengan sangat baik dipersiapkan. Apabila memang hari ini saatnya presentasi maka insya ALLAH siap. Dan sungguh semua kembali kepada kuasa Allah swt. Sejak urutan presentasi kelompok pertama, dilanjutkan kedua hingga akhirnya kelompok terakhir, kelompok kami tidak kunjung dipersilahkan maju. Ya, giliran kami akhirnya adalah presentasi minggu depan. Maka dipresentasi kelompok terakhir saya putuskan untuk meninggalkan kelas dan kembali menemui teman-teman di Expo PT.

Namun, beberapa saat sebelum meninggalkan kelas. Sebuah pesan singkat masuk. “Id, fiksasi akhir sekaligus melengkapi tanda tangan. Dan kita butuh tandatangan DPL untuk laporan hibah”. Yap, maka kembali keputusan awal untuk menuju Expo ditunda menuju bagian lain KPFT untuk menyelesaikan laporan hibah. Karena inilah prioritas utama saat ini. Melengkapi beberapa tanda tangan pun harus disertai tandatangan DPL. Maka akhirnya saya kembali menghubungi beliau. Alhamdulillah beliau mau menunggu kedatangan saya dikampusnya. Apalagi kondisi DPL berbeda fakultas.

Dan singkat cerita, pilihan terakhir saya adalah kembali izin berangkat lebih awal untuk meninggalkan Expo setelah ditutup. Tidak lain karena ada panggilan dari DPL. “Dri, jadi ketemu. Karena saya sudah akan pulang”. Saya bersyukur karena DPL masih berkenan untuk menunggu bahkan menghubungi. Namun, sedikit merasa berat dengan kembali harus meninggalkan Expo, yang berarti kurang lebih saya hanya berada 3 jam disana sejak dibuka. Ya, pilihan tersulit. Maka saya menemui DPL untuk menyelesaikan prioritas utama dan penting serta mendesak itu.

12 Desember 2012, hari ini memang menjadi sebuah hikmah dan makna mendalam bagi saya di semester ini. Makna bahwa Engkau (tidak) bisa membahagiakan semua orang bukan dalam artian tidak mungkin. Melainkan bahwa kita terkadang memiliki keterbatasan diri dalam melakukan banyak hal. Teringat sebuah nasehat kepada diri saya, “Kamu bukan SUPERMAN, yang bisa melakukan segala hal sendiri”. Ya, nasehat yang kembali harus saya maknai lagi. Bahwa tidak semua hal bisa saya selesaikan sendiri. Oleh karena itu, saya berterimakasih kepada beberapa orang yang mau saya repotkan dengan kondisi saya saat itu. Dosen Pembimbing KKN yang sabar dengan setiap jawaban saya, beberapa rekan KKN penyelesaian laporan hibah, sahabat perjuangan Proyek Terpadu “Werkudara”, adik-adik yang menguatkan di kelompok SCM, sahabat PKP AAI Teknik yang saya tinggalkan sejenak dan beberapa sahabat yang menguatkan pada hari ini.


Yk.25.12.2012

Memaknai nasehat 
"Engkau Bukan SUPERMAN"


Idzkhir al-Mu’adz