Identitas
dan aksesoris adalah dua hal yang berbeda. Identitas, hal yang melekat pada
diri seseorang. Sedangkan aksesoris merupakan “perhiasan” dari identitas diri
itu sendiri. Yang mungkin untuk berganti sesuai perubahan kehendak dan suasana
hati. Maka dengan ketidaksamaan dua hal tersebut, tentu menjadi berbeda nilai
antara keduanya.
Beberapa
waktu yang lalu saya terhentak dengan sebuah pernyataan, “Sebuah pilihan hidup.
Dia akhirnya melepas aksesoris Kemuslimahannya”. Kenapa saya terhentak?
Pertama, karena saya memahami maksud dari kata aksesoris kemuslimahan dalam
pernyataan itu tidak lain adalah Hijab. Hijab yang sebagaimana diperintahkan
Allah Swt dalam firmannya,
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya,........” (QS An Nur 24:31)
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”... (QS Al Ahzab 33 : 59)
Kedua,
saya pun memahami bahwa yang dimaksud dengan melepas aksesoris pun bukan
berarti melepas hijab secara total. Melainkan melepas penggunaan hijab secara
utuh sesuai dengan firman Allah Swt. Hanya saja menjadi terhentak dengan frase
“aksesoris Kemuslimahan“ karena bisa jadi kita pun menempatkan pemahaman kita
tentang perintah Allah Swt seperti itu. Bahwa perintah Allah itu adalah aksesoris
yang bisa sewaktu-waktu kita lepaskan.
Hal
ini tentu sangat berbeda dengan firman-Nya,
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam
Islam keseluruhan,...” (QS Al Baqarah 2:208)
Dimana
Allah memanggil kita sebagai insan beriman untuk “mengutuhkan” Islam pada diri
kita. Utuh sebagaimana makna dari kata “kaffah”. Akan tetapi, memang ada kata
“iman” yang mendahului panggilan Allah Swt ini. Sehingga variabel iman tentu
sangat mempengaruhi semangat mengutuhkan Islam kita itu.
Maka,
sungguh kita patut khawatir. Jangan-jangan makna lain dari “melepaskan aksesoris
Kemuslim(ah)an” itu melepaskan Keimananan dari diri kita. Na’udzubillahi min
dzalik. Tentu kita berharap tidak seperti itu.
0 comments:
Post a Comment